Sponsors

free counters

Follow Us On Facebook

Pelaksanaan UKG Online hari pertama kacau

Jakarta, Padek—Pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) hari pertama kemarin (30/7), berlangsung kacau. Di sejumlah daerah termasuk Sum­bar, peserta UKG merana karena ser­ver untuk mengerjakan soal secara on­line mati. Tak sedikit dari mereka yang akhirnya batal mengikuti UKG dan harus mengulang pada 2 Oktober mendatang.

Sejatinya, jika pelaksanaan UKG hari pertama kemarin berlangsung lan­car, hal itu menjadi tonggak seja­rah bagi upaya pembinaan guru. Se­bab, UKG ini adalah ujian khusus guru ber­sertifikat yang dijalankan secara online pertama kali, di mana guru peserta ujian langsung mencentang jawaban A, B, C, atau D di monitor yang langsung terhubung ke server Kemendikbud.

Laporan kekacauan pelaksanaan UKG kemarin masuk ke pusat penga­du­an Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). “Kekacauan hampir ter­jadi di seluruh Pulau Jawa. Kami sa­ngat prihatin,” ujar Ketua Umum Pe­ngurus Besar (PB) PGRI, Sulistyo.

Sulistyo mengatakan, laporan ke­kacauan pelaksanaan UKG akibat ser­ver macet terjadi mulai dari Jawa Ti­mur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Ja­wa Barat. “Di Jakarta sendiri juga ada yang sempat macet. Tetapi bisa di­lan­jutkan,” ucap dia.

Laporan kekacauan, kata Su­listyo, juga terjadi di sejumlah ko­ta di luar Jawa, seperti Sum­bar.

Pria yang juga menjadi ang­gota DPD (Dewan Per­wakilan Daerah) dari Jawa Tengah itu menuturkan, kakacauan UKG ini merupakan buntut dari keti­dak­­s­iapan Kemendikbud men­ja­lankan ujian yang skala­nya cu­kup besar. Dia mengatakan, lan­dasan Kemendikbud men­jalan­kan UKG terkesan reaktif dari se­jumlah kritikan terhadap kua­litas guru bersertifikat yang masih pas-pasan.

“Sekali lagi kami prihatin. Uji kom­petensi kok bisa berjalan se­perti ini,” katanya. PGRI sen­diri sudah memperkirakan banyak persoalan dalam pelaksanaan UKG sejak beberapa hari lalu. Di antaranya, ketika sejumlah guru melapor tidak bisa mengunduh naskah kisi-kisi soal.

Dia berharap Kemendikbud bisa mengatasi kelemahan UKG ini dengan cepat. Jangan sampai ka­sus internet mati terulang pa­da UKG hari ini. Kemen­dik­bud, lanjutnya, juga harus se­gera menyebarkan informasi yang benar terkait UKG ulangan bagi guru yang tidak bisa menjalan­kan ujian hari pertama kemarin.

“Jangan sampai besok (ha­ri ini, red) HP saya error lagi ka­­rena banyak menerima dan men­­jawab laporan server UKG mati,” pinta dia. Sulistyo juga me­ngatakan, kekacauan pelak­sa­naan UKG ini bisa mem­per­buruk citra Kemen­dikbud.

Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, meski banyak la­poran server macet, namun mas­ih banyak tempat ujian kom­petensi (TUK) yang bisa men­ja­lankan UKG dengan lan­car. “Ja­ngan disimpulkan jika di Ban­dung server-nya mogok, ber­arti di daerah yang lebih ter­pencil lagi pasti mogok juga,” kata dia saat sidak UKG di SMPN 19 Jakarta.

Menurut Nuh, UKG kali ini adalah program pertama. Tentu ma­sih ada kendala. Dia berharap ke­le­mahan UKG pada hari per­ta­ma kemarin tidak terulang pa­da UKG hari berikutnya. Se­perti diketahui, UKG online un­tuk guru bersertifikat dijalan­kan hingga 12 Agustus nanti.

Kepala Badan Pengemba­ngan Sumber Daya Manusia Pen­didikan dan Penjaminan Mu­tu Pendidik (BPSDMP-PMP) Kemendikbud, Syawal Gul­tom membenarkan jika ada se­jumlah kasus pelaksanaan UKG yang tertunda. “Ujian ula­ngan akan dilaksanakan di lain hari. Rencananya dijalankan pa­da 2 Oktober nanti,” tutur dia.

Meskipun banyak keka­cauan UKG yang disebabkan server mogok, kata Gultom, pihaknya tetap menjalankan UKG dengan sistem online. Dia ber­harap UKG hari ini dan se­terusnya lancar. Panitia di setiap TUK diharapkan bisa belajar men­jalankan UKG online dari hari pertama.

Dari catatan Kemendikbud, UKG online digelar di 448 kabu­paten dan kota dengan jumlah peserta 985.409 orang, dengan memanfaatkan 72.820 unit komputer yang tersebar di 3.658 TUK. Sedangkan untuk UKG tulis atau manual dijalankan di 49 kabupaten dengan jumlah peserta 20.802 orang.

Untuk mencegah ada kebo­coran soal, panitia menye­diakan 186 jenis atau variasi soal. Setiap je­nis soal tadi terdiri dari tiga seri yang diacak nomor soal dan kunci jawabannya. Soal tadi dikejarkan mulai dari guru TK, guru kelas SD, guru mata pelaja­ran SMP, SMA, dan SMK, kepala sekolah, hingga pengawas.

LPMP Siapkan Ujian Susulan

Kekacauan ujian juga ber­lang­s­ung di Sumbar. Akibat­nya, sebanyak 31.486 peserta ujian nyaris batal. Mujur, sekitar pukul 14.00 WIB akses server kembali ter­hubung ke pusat dan UKG kem­bali berlanjut. Seperti terli­hat di SMP 1 Padang dan SMP DEK Padang, beberapa peserta UKG memilih pulang karena men­duga ujian tidak jadi dilak­sanakan.

Ketua LPMP (Lembaga Pen­ja­minan Mutu Pendidikan) Sum­­bar, Jamaris Jamna menga­kui untuk hari pertama pelak­sa­naaan UKG tertunda. Namun, hal tersebut tidaklah menjadi ma­salah karena UKG akan tetap dilaksanakan dengan dilakukan penambahan jam ujian.

“Besok (hari ini, red), masih akan dilaksanakan ujian dan mere­ka yang terlambat mengi­kuti ujian akibat kesalahan server, akan kita berikan ujian susulan,” ujarnya. Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, In­dang Dewata mengatakan, ke­mungkinan waktu ujian diper­panjang akibat kesalahan ter­sebut.
sumber : http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=32836

9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.

Recommended Posts :

0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

 

Alexa Site Info

Categories